Senin, 16 November 2009

Akibat ...Amarah



Amarah akan merugikan diri sendiri

Amarah sama dengan emosi, kesal, dongkol, jengkel, sesuatu yang tak terpuaskan dsb.
Amarah itu membuat hati kita menjadi panas, jantung semakin kencang, aliran darah semakin cepat, urat saraf semakin tegang, sehingga organ tubuh ini bekerja terlalu keras sehingga membuat dia kewalahan dan tidak bekerja dengan kapasitas sewajarnya. kalau ini dibiarkan berlarut-larut membuat anggota tubuh menjadi sakit, letih, merana, karena dia di paksa bekerja dengan apa yang dia tidak mampu lakukan.

Amarah bisa berasal dari hati yang tidak puas, hati yang dengki, sombong yang intinya hati yang tidak tenang.
Dari keterangan di atas jelas sekali kalau amarah atau dongkol itu akan merugikan badan kita sendiri, tentu kita tidak mau menjadi orang yang punya penyakit, karena penyakit hati mendatangkan penyakit badan

Dari An-Nu'man bin basyir radhiyallahu ' anhuma, dia berkata, ' Rasulullah 'alaihi wasallam telah barsabda :
"Ingatlah sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal darah yang apabila dia baik niscaya
seluruh jasad akan menjadi baik, dan apabila segumpal darah itu rusak niscaya seluruh
jasad akan menjadi rusak. Ingatlah, dia adalah Hati" (Albukhari (52) dan Muslim (1599))

Sudah jelas hati yang kotor merugikan kita sendiri, hati yang bersih menguntungkan kita sendiri, tentu kita tak mau jadi orang yang merugi.



Akibat marah pada anak

Pemukulan :
mematahkan semangat anak, ini akan bisa teringat seumur hidupnya.
Makian :
anak akan mendapat pelajaran omongan kotor dan kasar justru dari orang tuanya sehingga tak heran jika ia juga menggunakan kata-kata makian atau omong kotor tersebut.
Ancaman :
anak malah jadi ketakutan dan merasa tidak yakin, atau tidak punya kepastian.
Kerja paksa :
akan menghilangkan kesenangan bekerja
Tidak mendapat perhatian :
hilangnya kepercayaan si anak akan kasih sayang orang tuanya.
Menyengsarakan :
Anak menjadi tidak punya kepastian
Mengurung di dalam kamar (rumah) :
mereka merasa kehilangan sesuatu, menjadi tidak efektif

Jadi, hindari marah terhadap anak secara berlebihan.. coba kendalikan diri, mari kita kembali meneliti sebesar apa kesalahannya dan kenapa berbuat begitu, mungkin saja mempunyai alasan yang tertentu/tepat, fahami. Pengertian menjadi modal utama agar kita bisa memaafkan.
Jika ingin mengingatkannya... bicaralah dengan lembut dan hindari omongan kasar/kotor yang menyakitkan hati apalagi memukulnya.

Kita harus bisa mengendalikan diri menjauhkan amarah, bersabar, tenang. Memang sulit menghadapi masalah hidup yang mungkin kita alami dengan suami, istri, anak, orang tua, atau orang lain, namun melatih diri atau menahan diri bisa kita lakukan dengan rajin berpuasa (di sini). Ketenangan itu datang sendiri jika kita hidup dengan mensyukuri semua yang telah ditetapkan Allah, serta belajar mengambil hikmah di balik semua yang terjadi. Semoga kita menjadi orang2 yang bersyukur sabar dan tawakal.... Aminnnnn !!!



Artikel yang terkait



1 komentar:

didi-orangemytraveling Blog mengatakan...

Tips yang bagus, mengendalikan diri dgn kesabaran.

:10 :11 :12 :13 :15
:17 :21 :23 :24
:25 :26 :27 :29
:30 :31 :32 :33
:35 :38 :39 :40
:41 :42 :43 :44 :45

Posting Komentar

untuk masukan/ikut berbagi dari anda. boleh
tambahkan emoticon dengan mengetik angka/kode sebelahnya.

Adsense Indonesia